Halaman

Rabu, 28 Maret 2012

“GEN’SMATIKA” (Generasi Siswa Matematika) Ide Baru, Harapan Baru


Radar MTs - Usai mengikuti pelajaran, Rabu, 14 Maret 2012, tepatnya pada saat jarum jam menunjukkan Pukul 12.00 WIB, tampak sejumlah Siswi memilih berkumpul di salah satu ruangan Sekolah dari pada bersama teman-temannya yang lain yang memilih kembali ke asramanya masing-masing. 
Dari pantauan Radar MTs ini diketahui bahwa pertemuan itu akan mengagendakan terbentuknya GEN’SMATIKA (Generasi Siswa Matematika) yang merupakan sebuah wadah untuk mengali potensi yang berada dalam diri siswi di bidang studi Matematika . 
 Lelahnya seharian belajar serta cuaca yang relatif tidak bersahabat (Panas) sedikitpun tidak membuat Siswi yang hadir pada Pertemuan tersebut kehilangan semangat. Hal itu dapat terlihat dari wajah-wajah mereka yang selalu menyiratkan rasa penuh antusias dalam mengikutinya. 
Pertemuan yang ditempatkan di Kelas VIII D itu, di ikuti oleh puluhan Siswi yang memang punya keinginan serta tekad yang bulat untuk mendalami pelajaran Matematika. 
Pertemuan tersebut diawali dengan pembukaan sekaligus peresmian GEN’SMATIKA oleh Kepala Sekolah yang dalam hal ini di sampaikan oleh Halili, S. E sekalu Waka Kurikulum. Dalam sambutannya, beliau tampak begitu apresiasi serta menyambut dengan baik atas terbentuknya wadah tersebut. “ 
Terus terang, kami bangga dengan di deklarasikannya wadah ini. Sebab diakui ataupun tidak, keberadaanya akan sangat membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) yang ada di lembaga ini ”, ungkap Bapak yang juga duduk sebagai dewan penasehat salah satu organisasi santri (INSTAN). 
Sedangkan M. Arif, S. Pd, yang merupakan inisiator atau pengagas lahirnya GEN’SMATIKA, dalam sambutannya beliau menuturkan bahwa keberadaan wadah tersebut murni merupakan bentuk kepedulian dirinya terhadap lembaga MTs Bettet ini. “ dari GEN’SMATIKA ini saya tidak mengharapkan apa-apa, melainkan bagaimana Anak didik saya ini mampu bersaing dengan Siswa yang berada di Sekolah-sekolah lain atau bahkan kalau bisa melebihinya ”. Tandasya dengan nada optimis Ditemui usai pertemuan, lanjut Arif, dari awal saya berkeyakinan bahwa siswa/i di lembaga ini sebenarnya punya potensi dalam urusan bermain angka, Cuma mereka tidak tahu bagaimana cara mengembangkannya. Oleh karenanya saya mempunyai kometment untuk menghadirkan wadah ketengah-tengah mereka Dan Alhamdulillah sekarang sudah terealisasi. Dan ini semua berkat dukungan dari berbagai pihak khususnya Kepala Sekolah. Paparnya kepada Radar MTs kemarin (Kamis 15/03/12) saat ditanya mengenai latar belakang inisiatifnya tersebut. 
Di singgung soal sedikitnya Peserta yang hadir pada acara dimaksud, Bapak yang keseharianya berkaca mata minus itu seolah tidak mempersoalkan, sebab baginya target sesungguhnya bukanlah kuantitas melainkan kualitas. “ bagi saya pribadi, sedikit dan banyaknya peserta tidaklah masalah, justru permaslahannya terletak pada semangat tidaknya Peserta yang ada”. Terangnya Menurut salah seorang Peserta yang namanya tidak mau disebutkan, kahadiran GEN’SMATIKA ini seakan memberi harapan baru bagi dirinya serta teman-temannya yang lain. “ ini, merupakan suatu kesempatan bagi Kami, karena itu kami tidak akan menyia-nyiakan keberdaannya, sebab kesempatan tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya”. Ujarnya (Fqr/rd)

Minggu, 11 Maret 2012

Pemberian Hadiah 'Galeri Kegiatan Maulid' OSIS


Ragam Agenda OSIS, Jum’at 02 Maret 2012 OSIS Putri mengelar pekan puncak GeNgSi Competition’12 (generasi bangsa berprestasi) Of Miftahul Ulum yang di isi dengan memberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta terbaik pada lomba tersebut. Dan dilanjutkan dengan Dialog Interaktif yang menghadirkan dua pemateri sekaligus. Acara ini ditempatkan di Aula lantai II Madrasah Putri.
Pada acara tersebut panitia memang tidak mengikut sertakan seluruh Siswi se-Madrasah Tsnawiyah melainkan hanya kelas IX serta perwakilan dari kelas VII dan VIII. dan hal ini bukan merupakan bentuk diskriminasi dari OSIS melainkan ada beberapa pertimbangan, diantaranya format serta tema yang angkat dalam acara tersebut tidak memunkinkan untuk diikuti oleh seluruh Siswi. tandas ‘Ala ‘Illiyin sebagai Ketua Panitia Dan dikonfirmasi lebih lanjut beliau menyatakan bahwa sedianya dalam acara tersebut panitia akan menghadirkan pembicara dari luar pesantren, namun pada H-3 yang bersangkutan menyatakan permohonan maaf karena tidak bisa hadir di tengah-tengah kita sebab ada kepentingan lain yang tidak bisa beliau wakilkan.
Di tempat terpisah Maskuriyah (Ketua OSIS Putri) menandaskan bahwa hal itu tidak mengurangi sakralitas acara serta rasa khidmat dari peserta Dialog. Dan hal ini tentu dikarenakan Pemateri yang hadir (Ust. Anshori, S.Pd.I dan Ust. Mursyid Halim, S. Pd) cukup tegas dan dan lugas dalam menyampaikan gagasannya. Dalam acara tersebut pantia mengangkat tema “Muhammad, Agamawan serta Negarawan Inspiratif”. Dengan terselenggaranya acara tersebut para Siswi diharapkan mampu menggali nilai-nilai inspiratif dalam kehidupan nabi Muhammad baik dari sisi keagamaan serta jiwa kepemimpinan beliau dalam membangun masyarakat madani.
Acara tersebut sedianya akan dimulai pada pukul 07.30, namun hingga pukul 08.30 hanya sebagian kecil peserta yang hadir, Bahkan hingga reporter tiba di lokasi masih belum ada tanda-tanda untuk dimulai. Kontan kondisi tersebut membuat sebagian besar dari Panitia merasa kecewa, sebab disamping mengeluarkan brosur, sehari sebelumnya panitia juga telah mengumumkan ke tiap-tiap kelas (saat try out). Kondisi tersebut juga mengundang perhatian yang sangat serius dari Bpk. Halili, S.E (Waka Kurikulum). dan tidak hanya sebatas itu, beliau juga turun langsung kelapangan untuk mencari tahu penyebab tidak hadirnya peserta.
Safa (nama samaran) salah seorang Siswi kelas IX menjelaskankan bahwa sebagian besar yang tidak hadir merupakan dari kelas IX, mereka terkasan cuek terhadap keberadaan berbagai kegiatan yang di selenggarakan oleh OSIS. Bahkan, lanjut Safa, mereka justru tidur-tiduran di pondok. Ditemui di ruang kerjanya, Halili, S. E mengatakan bahwa tindakan tersebut sungguh keterlaluan dan tidak patut dicontoh apalagi dilakukan oleh kelas akhir (IX). “kalau tindakan tersebut dilakukan secara berjamaah dan terkoordiner, maka lepas pisah untuk kelas IX Tahun ini terancam ditiadakan”, cetus Halili. 
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Qori’ Ayatullah, S. Kom sekalu penanggung jawab acara, justru menanggapi dingin atas kejadian tersebut. “di balik itu semua tentu ada hikmah yang bisa kita ambil. Yang pasti, ini munkin skenario Tuhan di balik tidak hadirnya Pemateri yang dari luar pesantren, karena kalau beliau hadir sedangkan kondisi acaranya memprihatinkan seperti itu (waktu molor), maka betapa malunya kami sebagai panitia”. Semoga, lanjut Qori’, persoalan-persoalan seperti itu tidak terulang kembali di masa yang akan datang (ari/rm)

Narasumber Kawakan 'ngisi' Dialog Leadership OSIS

Ragam Agenda OSIS, Pemimpin adalah simbol dari keberadaan sesuatu. Dengan memimpin yang baik, bijak dan sesuai dengan cara yang baik pula, maka suatu lembaga yang dipimpin tersebut akan mengarah pada suatu lembaga atau instansi yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan.
Hal inilah yang jumat lalu (6/03/2012) di gelar oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)di lingkungan Mts Putri. Tidak tanggung-tanggung, narasumber yang di datangkan dalam seminar dan pelatihan ini langsung dari ustadz di Salah satu pesantren di Pamekasan yang sekaligus juga menjabat sebagai sekretaris jendral di DPC GmnI Pamekasan. Qari', sapaan akrabnya. 
Pelatihan yang berlangsung selama setengah hari tersebut, betul-betul menyedot perhatian peserta diklat yang mayoritasnya adalah anggota OSIS itu sendiri. Hal ini mengingat, pelatihan dan dialog dengan bertemakan Leadhership ini baru pertama di adakan oleh OSIS atas inisiatif Bapak Taufiqurrahman, S.Pdi selaku pembina OSIS. 
Dalam penyampaiannya, Bapak yang baru saja mendapatkan gelar sarjana Komputernya di Salah satu perguruan tinggi di Pamekasan ini, menyampaikan bahwa, dalam berorganisasi yang paling penting adalah saling koordinasai, komunikasi dan evaluasi. Dengan planning serta pelaksanaan yang maksimal, maka organisasi kecil pun akan dapat menjelma menjadi kekuatan besar. 
Acara di akhiri dengan pemberian cindera mata dan bingkisan dari pembina OSIS bagi peserta terbaik dalam forum. 
Di jumpai di ruang kerjanya, Bapak yang kesehariannya dihabiskan dengan pelajaran Bahasa arab di kelasnya, menuturkan bahwa acara semacam ini, tidak hanya semata-mata pelatihan biasa, tapi bagaimana dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kinerja OSIS dan kekompakan OSIS dalam setahun kedepan. "hasil lah yang kami inginkan, bagaimana OSIS dapat lebih mandiri dan dapat menjalankan roda-roda kepemimpinan dengan baik serta prosedural", tambah bapak yang berasal dari paling timur kota batik pamekasan ini (ari/rm)

KETIDAK DISIPLINAN Masih MENGGURITA DI LEMBAGA KITA

Radar MTs. Bettet - Dengan langkah tergesa-gesa serta wajah kurang ceria beberapa siswa tampak dari kejahuan menuju sekolah, ada yang masih rambutnya basah serta acak-acakan (tampa disisir), baju tidak di selipkan di dalam celana serta dasinya terkesan di pakai sembarangan. Dengan gelagat seperti itu, siapapun bisa menebak bahwa siswa-siswa teresbut terlambat datang ke sekolah. Sesekali di antara mereka terlihat menyelinap di balik pagar untuk memperbaiki seragamnya, hal itu sering kali ia lakukan karena khawatir nanti berpapasan dengan salah satu guru khususnya pengelola. Dan yang lebih ironis, disamping sudah datang terlambat kondisi seragamnya masih terlihat semraut dan tidak rapi. Pemandangan seperti itu tidak jarang kita temui di lembaga Madrasah Tsanawiyah ini. Bahkan bisa dibilang setiap hari pasti ada siswa yang datang terlambat, toh walaupun alasan keterlambatannya berbeda-beda. Memprihatinkan memang, tapi apa boleh buat itu sudah terlanjur mengakar dan mentradisi. 
Tradisi tersebut diperkuat dengan hasil pantauan Radar MTs kemarin (Minggu, 11/03/12) yang datang ke kelokasi pada pukul 07.20. waktu masuk sudah 20 menit berlalu masih ada saja siswa yang tidak tepat waktu, sebut saja Sholemuddin, IX A. ketika dimintai keterangan, yang bersangkutan mengaku bangun kesiangan di Pondok sebab semalam habis ronda. “ Maaf Pak, sehabis ronda semalam saya munkin tidur terlalu nyenyak, hingga bangun kesiangan dan lagian tidak ada teman yang bangunin”. Sesal siswa yang sekarang duduk di kelas unggulan Di pihak lain, Qari’ Ayatullah, S. Kom menuturkan, bahwa memang setiap santri di pondok mempunyai tugas ronda secara bergantian. Tapi, lanjut Bapak yang saat itu sedang melakukan pemantauan di depan kantor MTs, waktu ronda tersebut sudah berakhir ketika adzan Shubuh berkumandang, jadi tetap tidak dapat dibenarkan kalau keberadaan ronda Malam di jadikan alasan atas keterlambatan siswa ke sekolah. Jelas Bapak yang saat ini juga menjabat sebagai sekretaris GMNI cabang Pamekasan. 
Dilakukan penyisiran ke tiap-tiap Kelas, kembali Radar MTs ini menemukan siswa yang tidak mengindahkan aturan lembaga, disamping tidak pakai kaos kaki, yang bersangkutan juga pakai celana berwarna hijau padahal yang semestinya adalah berwarna cream. Ketika dimintai kererangan, Siswa yang diketahui bernama Moh. Hefni, VIII C, itu dengan santai dan sama sekali tampa menyiratkan rasa bersalah menjawab semua pertanyaan yang di ajukan. “ saya terpaksa pakai celana yang ini Pak, sebab celana yang berwarna cream sedah lama tidak diketahui keberadaanya ”. ujar siswa asal Plak-pak yang baru saja di tindak oleh pengurus pesantren karena sudah satu bulan lebih tidak masuk madrasah diniyah. Disinggung masalah kaos kaki, siswa dua bersaudara ini kembali menjawab dengan nada khasnya (santai tanpa beban), “kalau yang ini Pak, saya memang lupa”, paparnya 
Dikonfirmasi secara terpisah, Taufikurrahman, S. HI selaku BP/BK yang memang khusus menangani masalah kedisiplinan siswa mengatakan bahwa pihaknya selama ini sudah melakukan berbagai cara untuk mengantivasi ketidak disiplinan siswa Dan menurut hemat saya, tutur Bapak yang mengampu bidang studi Aqidah Akhlaq ini, dalam persoalan tersebut, yang bertanggung jawab bukan hanya BP/BK, melainkan seluruh dewan guru khususnya wali kelas masing-masing. “selama ini kan segala yang berkaitan dengan siswa baik yang tidak masuk, terlambat, tidak berseragam terkesan dilimpahkan ke satu pihak saja, dan yang lain kemana?”, tandasnya. kalau kita mau serius menangani problem seperti itu, lanjut Bapak asal Teja timur ini kepada Radar MTs kemarin (11/03/12), maka seluruh elemen di lembaga ini khusunya para wali kelas harus sama-sama sinergi, jangan saling lempar tanggung jawab. Ajaknya (Fqr/rd).

Selasa, 06 Maret 2012

Lab. Komputer Punya ....!!!!!

Fasilitas adalah penunjang dalam setiap aktifitas kita. Dengan fasilitas yang mumpuni, setiap orang akan lebih mudah dalam melakukan kegiatannya. Begitu juga bagi sekolah yang berdomisili di Lingkugan Pesantren Miftahul Ulum ini. Fasilitas, sarana dan prasarana yang menjanjikan akan membawa sekolah dengan Predikat Akreditasi B ini terus eksis di belantara Nusantara, Khususnya Madura.
Laboratorium Komputer merupakan representasi dari keberlangsungan sarana di Sekolah ini. Dengan mengedepankan nilai-nilai kenyamanan dan kwalitas pelayanan, maka Laboratorium yang terdiri dari 25 perangkat dekstop komputer ini ada.
Praktek yang diberikan pada siswa pun di nilai dapat mengakomodir seluruh materi yang ada pada seluruh siswa, baik itu kelas 7 himgga kelas 9, mengingat komputer yang ada sudah terkoneksi dengan Internet di topang komputer dengan teknology core 2 duo.
Sehingga ini diharapkan akan mencetak siswa yang siap pakai dengan berbekal Iptek yang mumpuni, ditambah dengan Imtaq yang maksimal pula (mengingat sekolah ini ada di lingkungan pesantren).

Kepala Sekolah MTs Mitahul Ulum Bettet


 

Assalamua’alaikum war. Wab.

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji saya haturkan ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah berkenan memberi nikmat, hidayah dan maunah kepada kita semua sehingga kita bersama dapat melakukan aktifitas dalam rangka mengisi kehidupan dengan berbagai hal yang bermanfaat lebih � lebih didalam dunia pendidikan.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sang legendaris dunia sang revormis peradaban dari kejahilan menuju kehidupan penuh kedamaian.
MTs. Miftahul Ulum bettet Pamekasan sebagai salah satu institusi pendidikan memilki tanggung jawab dan peran untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam segala lini (ilmu pengetahuan, keterampilan dan moral), peningkatan sumber daya manusia dapat ditingkatkan dengan pengembangan kwalitas pendidikan. dengan perkembangan yang semakin komplek (informasi dan teknologi) maka selayaknyalah lembaga pendidikan harus berbenah diri untuk selalu eksis dalam peningkatan mutu dan kwalitas baik sarana maupun prasarana. Teknologi merupakan media yang sangat efektif dalam rangka mengembangkan hal itu maka MTs. Miftahul Ulum Bettet berupaya untuk mengembangkan pendidikan yang berbasis IT (Informasi dan Teknologi). Dengan lembaga pendidikan yang berbasis IT diharapkan informasi dari sekolah dapat diakses oleh berbagai pihak baik orang tua, siswa, guru dan para stake holder yang lain, dengan IT juga sekolah dapat bertukar informasi dengan para user pendidikan untuk menjadi media kritik krontuktif sebagai upaya menciptakan perubahan dalam dunia pendidikan.
Akhirnya saya sebagai pimpinan di lingkungan MTs. Miftahul Ulum Bettet pamekasan mengharap saran dan masukan kepada semua user dan pengamat pendidikan demi keberlangsungan aktifitas pendidikan untuk menuju perubahan yang progresif.
Wassalamulaikum War. Wab.
Kepala MTs. Miftahul Ulum,
Bettet Pamekasan,
SURADI, S. Pd.I

Selayang Pandang of Miftahul Ulum's School


Bettet, Pamekasan. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum merupakan satu dari sekian Lembaga Formal yang berbasiskan Pesantren di Daerah Gerbang Salam Pamekasan. Dengan berdomisilikan di Desa Bettet, tepatnya di Jln. Raya Pesantren, Kompleks PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan, Lembaga ini terus eksis dalam rangka melakukan pencerdasan terhadap siswanya. 
Dengan siswa yang tergolong 'banyak' jika dibandingkan dengan lembaga lainnya di Pamekasan, MTs Miftahul Ulum terus memberikan jawaban dan solusi bagi masyarakat yang mencari 'problem solver' bagi putra-putrinya di era yang serba kompleks dan modern seperti sekarang ini. 
Pendidikan berkarakter atau yang lebih di kenal dengan pendidikan berbasis moral, menjadi acuan utama dan prioritas Lembaga ini. Hal ini terlihat dari bagaimana siswa-siswi berpakaian, berprilaku, berinteraksi antar sesama serta mengaplikasikan pengetahuan (utamanya yang sifatnya agamis) langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Di topang lagi dengan keberadaan santri (siswa) yang ada di area pesantren, sehingga apa-apa yang sudah di dapat dari belajar, dapat langsung di praktekkan dan menjadi kebiasaan mereka masing-masing. Seperti halnya shalat berjamaah, ngaji al-Qu'an, interaksi terhadap Tuhan dan sesama manusianya, dsb.
Sehingga, hal inilah yang menjadi harapan bersama, Pihak Pesantren, Lembaga MTs, siswa dan Wali murid siswa serta masyarakat sekitar, untuk bagaimana nilai-nilai dalam proses Pembelajan yang didapat disekolah dapat bermanfaat dan memberi nilai tambah dalam berbagai hal untuk pesantren, lembaga dan masyarakat . . . . amien. Sampai disini dulu . . . kapan-kapan ditambah lagi   , ,, (ari'/mci)

fsdklfjsadlfsdaf

jkfsdlpkfsapkf'aflsdf;l