Surabaya Jatim (Humas) – PPIH Embarkasi Surabaya mendapat informasi bahwa ditemukan buku nikah palsu dari tas koper 2 JCH dari Kloter 20 SUB, dengan segera MC PPIH menghubungi petugas non kloter dari Jawa Timur yang bertugas di Sektor Madinah (30/9), menurut informasi dari Bapak Sudiono, PPIH Arab Saudi Non Kloter dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang bertugas di sektor Madinah :
Seperti biasa tim sektor bandara Madinah bekerja 24 jam dalam
pelayanan, mereka melayani jamaah yang datang melalui bandara Madinah,
pada saat Kloter SUB 20 tidak seperti kloter sebelumnya yang lancar saat pemeriksaan. Saat itu SUB
20 datang sekitar pukul 01.00 dini hari (29/9) waktu Madinah. Pihak
Imigrasi menengarai ada satu koper yang mencurigakan atas nama abdul
halik, sesaat setelah itu pihak imigrasi memanggil nama abdul halik,
setelah dibuka koper tersebut berisi kurang lebih 200 buku nikah, sesaat
setelah tahu bahwa tas tersebut berisi buku nikah dengan jumlah banyak,
pihak imigrasi langsung mengamankan yang bersangkutan untuk dimintai
keterangan. namun abdul halik mengelak karena tidak merasa membawa
barang tersebut. Barang itu adalah titipan dari kakaknya yang bernama M.
Ridjak, yang kebetulan juga satu kloter, dipanggillah M. Ridjak untuk
dimintai keterangan, namun M. Ridjak juga berkelit karena barang
tersebut merupakan barang titipan seseorang dari Pamekasan. Akhirnya M.
Ridjak dibebaskan untuk segera ke Hotel bersama rombongan kloternya.
Sedangkan Abdul Halik tidak boleh meninggalkan bandara untuk pemeriksaan
lebih lanjut karena koper tersebut atas nama Abdul Halik.
Dalam pemeriksaan Abdul halik bersikeras tidak tahu-menahu tentang
barang tersebut, karena merasa hanya dititipi. Setelah lama, terjadilah
negosiasi antara PPIH dan Imigrasi Saudi
Arabia agar Abdul Halik dapat menyusul ke hotel, karena memang sudah
ditinggal kloternya beberapa jam lalu. Setelah pemeriksaan wajah Abdul
Halik terlihak pucat pasi karena ketakutan terjadi sesuatu pada dirinya.
Akhirnya, pihak imigrasi melepas dengan catatan bahwa di kloter
berikutnya tidak ada lagi kasus seperti ini, karena dikuatirkan sindikat
gelap. Setelah dilepas pihak sektor bandara melaporkan kejadian
tersebut ke Daker Madinah, Daker Madinah setelah menerima laporan
tersebut menyebar intelejen untuk membongkar lebih jauh, ternyata
beberapa saat di sektor tempat menginap SUB 20 dilakukan pemeriksaan oleh pihak keamanan PPIH Madinah, ternyata di tas M. Ridjak juga ditemukan sekitar 100 buku nikah. Kemudian barang tersebut diamankan pihak Daker.
H Yudi Wahyudi kepala sektor bandara madinah menyesalkan hal
tersebut. Beliau meminta agar di embarkasi dilakukan pemeriksaan
instensiv terhadap berang-barang terlarang khususnya dokumen Negara
seperti buku nikah dll.
Terkait pemeriksaan di penerimaan jamaah di Embarkasi Surabaya, Drs. H. Asyhuri, MM selaku Sekretaris PPIH
Surabaya menyatakan bahwa semalam (29/9) sudah diadakan evaluasi,
“pihak petugas penerimaan akan menata sedemikian rupa untuk meningkatkan
pemeriksaan sehingga tidak terulang lagi” begitu ujar bapak 3 anak
tersebut.
Hari ini telah diberangkatkan 3 kloter dari Embarkasi Surabaya, yaitu kloter 23 dengan 442 JCH dan 5 petugas, kloter 24 dengan 445 JCH dan 5 petugas, dan kloter 25 dengan 441 JCH dan 5 petugas. Selengkapnya, baca disini, KemenagJatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar